Sejak Destin berusia 18 bulan, kami sudah mengenalkan konsep berhelm jika berkendara. Pada masa awal itu memang tidak mudah dan helm lebih sering nyantel di tangan. Namun lama kelamaan helm menjadi wajib bagi Destin. Bukan usaha yang muda sebenarnya. Di awal kami mengatakan, "helm wajib dipakai pengendara motor. Kalau tidak pak polisi bisa menahan motor papa." tetapi akhirnya kami nyaman dengan alasan "Untuk melindungi kepala dari panas dan melindungi mata dari debu.". Dua alasan ini sama manjurnya. Terutama alasan kedua karena Destin dan Binbin merasa terlindung jika dibandingkan bepergian tanpa helm. Mereka akan bersembunyi di boncengan tengah jika karena suatu hal tidak bisa membawa helm.
Helm, kaos tangan dan hem-nya matching, ya ... tapi pose dengan kspresi khas jika tak sabar menunggu. |
Sambil menunggu papa menyiapkan motor, Destin berlagak jagi pria berotot. Peternakan ayam tetangga ikut nampang juga. |
Siapa yang lebih kuat, ya? |
Masa membiasakan Binbin berhelm ria lebih mudah karena secara alami dia tertarik dengan aksesoris kepala Destin. Di usia 18 pula Binbin mulai belajar memakai helm. Pada waktu itu Binbin senang sekali dengan helm lungsuran Destin. Kemudian di usia 2 tahun kami membelikannya helm baru. Kami mengajak ke toko helm dan Binbin memilih helm yang sama persis dengan Destin. Dua anak ini sering sekali memilih barang yang sama.
Sebagai pelengkap berkendara, kami juga membiasakan mereka memakai kaos tangan dan jaket. Jadi pengaruh buruk di jalan bisa sedikit dikurangi. Destin dan Binbn punya 2 jaket kembar yang sebenarnya lungsuran dari kedua sepupunya, namun karena bagus dan nyaman, mereka tetap suka. Ini dia jaket kesayangan mereka.
Foto yang agak jadul, sekitar 1,5 tahun lalu |
Itulah cerita tentang helm Destin dan Binbin. Teman-teman punya helm? Minta dibeliin mama-papa, ya....
helm anak gambarnya lucu2 ya
BalasHapusMama hebat deh.. dari kecil Destin dan Binbin dibiasain pakai helm. Safety First! Teman2 yang lain ikut seperti Destin dan Binbin yaa
BalasHapus