Hari ini Mami Susi suwibuk buk buk buk. Hehehe…
Alhamdulillah beberapa deadline tercapai – posting blog Cakrawala Susindra, membuat flyer kuliah parenting IIP Jepara di Perpusda, membaca buku SP Gustami tuk informasi yang saya cari, mengerjakan administrasi kecil tuk 2 komunitas. Semua dilakukan di Perpustakaan. Target membersihkan semua tanaman liar di kebun belakang juga selesai sebelum jam 8 pagi tadi, sebelum ke Perpusda. Sampai rumah sore, langsung nyemil gorengan, memasak sayur udang kuah oyong dan kolak setup pisang.Wuih.. kalau dijlentrehke kok berasa banyak ya. Hahaha… belum termasuk yang lain. Intinya, saya sudah cukup lelh dan terkantuk-kantuk saat mengerjakan tugas Math Around Us. Sudah hampir batas pengumpulan akhir dan saya baru sampai hari ke Sembilan. Semangat!
Karena sibuk itu, saya tak banyak main-main dengan anak. Kurang imaginasi dan kurang semangat. Hmm… bahaya ini. Saya sempat kepikiran bikin edisi false celebration atau mengakui gagal di hari ke Sembilan. Tapi saya selalu ingat kalimat:
Ojo kalah karo wegah
Dan jika saya ternyata kalah, rasa menyesalnya lebih berat. Karena saya selalu tahu bahwa saya bisa lebih baik dari itu jika tidak kalah oleh wegah. Makanya sering push harder & harder.
Lha… kok malah ke mana-mana ceritanya. Padahal Cuma cari alasan mengapa mala mini saya membagi permainan pre-matematika yang super sederhana untuk anak. Hahaha….
Maafkan saya, Aybund. Semoga tak sampai membuatmu menutup posting ini sebelum membaca sampai akhir. Maafkan juga saya yang kadang bercanda.
Pre-Math Games atau Pre-matematika malam ini adalah mengenai jam dan waktu. Alatnya sederhana sekali, yaitu jam digital, jam analog, kertas, dan pulpen. Semua mudah didapatkan.
1. Jam digital : pakai jam HP saja.
2. Jam analog: jam tangan/jam dinding, jika ada yang rusak, lebih baik.
3. Kertas dan pulpen untuk menulis
Jumlah pemain: minimal 2, maksimal 4.
Cara bermain:
1. Pemain A memegang jam analog, pemain B memegang jam digital.
2. Pemain A menentukan jam sebagai soalnya bagi lawannya. Pemain B menjawab dengan menggunakan jam analog yang dipegang.
3. Setelah dinyatakan benar, pemain B menuliskan waktunya dalam bentuk tulisan.
4. Tiap pemain mendapatkan 5 giliran.
Permainan ini akan lebih asyik jika kedua pemain mau sekaligus belajar menulis dalam bahasa Inggris/Perancis. Jadi tak hanya belajar angka dan jam dalam bahasanya sendiri tetapi juga mengembangkan kemampuan berbahasa lainnya.
Jujur saja, saya kepikiran game ini karena Binbin sedang semangat belajar kosakata bahasa Perancis dengan aplikasi game “French Fun Easy Learn”. Dia juga lumayan bahasa Inggrisnya meski masih sangat terbatas sesuai pelajaran di sekolahnya. Saya masih punya tantangan membuatnya mau belajar sedikit lebih banyak daripada pelajaran sekolah. Hobi bertualangnya sangat dominan. Jadi kadang perlu persuasif yang lebih memaksa. Beruntunglah AyBund yang punya anak-anak yang mau diam di rumah.
Ahahahaha…. Yah, begitulah. Semua sawang sinawang. Kadang anak tetangga lebih manis daripada anak sendiri.
Kali ini saya hanya bercanda, kok, beneran.
Wah asyiknya jadi pengen nyoba main ini ama anakku tapi pake bahasa Inggris aja
BalasHapusSeru kayanya, oiya permainan ini cocok utk anak usia berapa?
BalasHapusSilakan Mbak
BalasHapusUntuk usia pra TK - TK bisa dibuat versi sangat sederhana. Untuk SD bisa ditambahkan kerumitannya. Bisa juga ditambah bahasa asing jika sudah mendapatkan materinya. Anak saya sudah kelas 4 SD, makanya ditambahkan muatan bahasa asing
BalasHapus