Hari minggu kemarin kami berencana pergi ke rumah kakek-nenek di Demak. Namun karena hujan, kami batal ke sana. DnB Susindra agak kecewa karena mereka sudah siap sejak jam 5 pagi. Tak ada acara lain selain bermain di rumah saja. Nah, hari ini mereka libur lagi. Kami tidak mengagendanan ke demak lagi. Khawatir hujan lagi dan mereka kecewa lagi. Semoga saja Minggu depan tidak hujan. Jadi kami bisa ke Demak.
Hari ini kami mengajak anak-anak ke desa Kecapi Jepara. Ke desa yang pernah kami tinggali selama satu tahun. Kami pernah mengontrak rumah di desa ini dan setiap beberapa waktu tetap menjalin silaturrahmi di sana. Salah satu yang membuat anak-anak suka di sana selain lingkungan desa yang asri adalah KEBEBASAN BERMAIN PS. Bagi anak-anak, Kecapi = bermain PS sepuasnya. Kami sengaja membatasi kegemaran anak-anak ini karena sebagai pencegahan kecanduan game sekalligus reward karena berlaku baik. Semacam hadiah liburan. :D
Anak-anak sudah sangat bersemangat sejak pagi. Padahal kami menetapkan ke sana ba’da Dhuhur agar tidak jajan/nunut makan di sana. Tak enak hati kami, si pemilik PS sudah merelakan PS yang ia sewakan dipakai main gratis DnB sesuka hati tanpa bayar, masa iya harus memberi makan kami berempat. :D Sebenarnya sih mereka senang kami datang. Suami saya mas Indra teknisi komputer dan PS-nya. Semacam bonuslah.
Namanya hati senang, biarpun diledek juga tetep hepi banget. Pagi tadi, si Binbin (adek) yang lucu dan usil asyik mengusili mas Destinnya. Ini percakapan mereka:
"Sudah mandi.." teriak Destin dari kamar mandi.
"Sabunan, Tin..." teriak Binbin,
"Sudah.."
"Shamponan..." teriak Binbin lagi
"Sudah..."
"Sikatan..." teriak Binbin lagi
"Sabunan lagi..." teriak Binbin lagi. "Handukan...Sikatan.... Yang bersih..."
Selalu dijawab sudaah...
Aih...., anak sulungku kalo sudah dijanjiin boleh main PS sepuasnya hari ini ... ia akan jadi ANAK PALING SABAR SEDUNIA MESKI DIGODA ADIK/ORANG TUANYA. Padahal kalo diinterogasi seperti itu, semua juga pasti jengkel. Destin masih senyum-senyum bahagia. Tak ada gurat malu atau marah di wajahnya. Saya dan suami saling kedip mata dan tertawa saja.
Usai mandi, mereka berdua harus mengerjakan tugas belajar. Papa sudah menentukan mana-mana yang harus diselesaikan sementara saya asyik menjadi satpam warung blogger. Saya mengagendakan membersihkan daftar tunggu para blogger/nonblogger yang ingin menjadi anggota grup warung blogger. Minimal dapat membersihkan 100 daftar hari ini dengan mencaritahu apakah ia blogger atau bukan. Patut disayangkan, banyak blogger yang tidak sempat membaca cara di-aprove ke dalam grup warung blogger. Juga, banyaknya pelangaran yag berakhir dengan diremove dari grup.
Jam 10 pagi, Binbin mulai berulah. “Harus belajar dengan mama” pintanya. Oke, saya hentikan semua aktivitas di facebook dan belajar dengan DnB kami. Jam 11 saya pamit masak untuk makan siang dan menitipkan pesan, “Siapa yang selesai mengerjakan tugasnya terlebih dahulu, mendapat uang saku 1000 rupiah di Kecapi. Mereka langsung semangat mengerjakan. Ups… ralat… Destin yang bersemangat. Binbin hanya ikut mengatakan “asyik…”.. tapi 2 menit kemudian asyik bermain dan menggambar.
Destin segera menyelesaikan soal yang diberikan papanya tadi sambil sesekali mengadu polah adiknya. Saya menjawab tegas, pengaduan = hukuman. Tak habis akal, akhirnya Destin membantu adiknya agar mau menulis. Sesekali terdengar suaranya membujuk adiknya agar mau menulis bagiannya. Karena masih diselingi mogok, akhirnya Destin membantu mengeja perhuruf agar Binbin tinggal menulis tanpa melihat ke buku. Rupanya aktivitas meniru tulisan masih sulit bagi anak TK A. Ini catatan khusus saya. :D
Dan…. Tepat sebelum semua masakan saya matang, Destin dan Binbin melapor. “Mama.. sudah selesai…. Jauara barengan!” Yep… that’s ma Boys. Mereka tahu cara saling mensupport agar sama-sama mendapat hadiah. Ini kejadian sehari-hari. Kompetisi di rumah Susindra selalu diakhiri dengan JUARA BARENGAN. Mengapa begitu? Sederhana saja. Saya selalu menekankan agar mereka selalu membagi uang jajan. Tak perduli uang saku siapa yang tersisa, jika mereka ingin jajan di rumah harus dibagi berdua agar tak ada yang menangis/iri.
Jika Destin juara sendirian, rugi dong.. uang 1000 dibagi 2. Pun sebaliknya. So… juara barengan itu wajib. Bukan hanya hadiah bentuk uang, bentuk jalan-jalan pun harus mereka menangkan berdua karena tak ada yang mau ditinggal. Pernah sih, ada yang kalah. Saya mengalah menemani yang kalah di rumah. Tapi bagi mereka ternyata tak asyik pergi sendirian ke tempat rekreasi. Kirmah, katanya. Kirmah = mikir rumah. Xixixi…
Ketika saya menulis dan mengedit posting ini, mereka berdua sudah berinisiatif mengambil makan siang sendiri. Mereka ingin segera pergi ke Kecapi sekarang. :)
Saya pikir apa maksud juara barengannya teh..
BalasHapusTernyata aktifitas dirumah.
Tapi bagus lho ini, disamping menghingari sikap iri, ini juga mengajarkan anak-anak untuk saling berbagi..
Salam..
Hehehe.. dikira pengumuman kontes ya.
Hapusblog ini memang khusus untuk aktivitas keluarga saja. sambil share dikit2 apa yg kutahu.
wow..pendidikan mental yang bagus diusia dini, dengan mengajarkan selalu berbagi..maka kelak bila dewasa mereka tak akan kesulitan beradaptasi untuk berbagi kesesamanya.....benar-benar luarbiasa...ini kisah pengalaman yang sangat mnginspirasi dari seorang satpam warung blogger...jadi ikutan KIRMAH nich.....keep happy blogging always..salam dari Makassar :-)
BalasHapusIya mas hariyanto. Anak-anak perlu dibiasakan berbagi bahagia dan sedih bersama saudaranya.
Hapuswah seru seru nihhh hehe
BalasHapusJuara barengan bisa menjaga sikap iri menjadi tolerasnsi ya Mba di dalam keluarag.
BalasHapusSalam
aah...hangatnya kebersamaan adik kakak ini akan mereka rindukan suatu saat nanti :)
BalasHapusAq dulu jg g dibeda2in, pa lg klo dpt berkat, anak 5 dibagi 5 jihihi
BalasHapusSodaraan begini pasti selalu saling mencari. Kalo bertengkar, mereka kayak apa mbak? Sampe pukul2an gak? :D
BalasHapusAdil ya kalo jadi juara barengan
BalasHapusiya mbak. semua senang dapat hadiah.
Hapusikut menyimak gan
BalasHapussedari kecil sudah belajar berbagi ya...pinternya...
BalasHapusBelajar dari sekitar mbak. betapa tak enaknya pertikaian saudara.
Hapusanak-anak selalu begini ya mbak. anak-anak selalu rebutan aku yang paling sayang mama, aku bilang semua sayang
BalasHapusIya mbak. Tiap hari bikin kita tersanjung banget. :)
HapusWah keren nih... juara barengan. Bagus mbak.. jadi anak2 akan selalu saling dukung dan tidak ada iri hati. Hubungan mereka juga akan semakin akrab.
BalasHapuskek di iklan, "Juaraaa" hehe. Dari kecil udah hebat, udah gede jadi manusia penuh manfaat.
BalasHapus